POMPA INJEKSI TIPE IN-LINE DENGAN MECHANICAL GOVERNOR
Sistem Aliran bahan bakar
Di semua motor bakar pasti
memerlukan sebuah sistem dimana sistem ini akan mengatur perjalanan atau
sirkulasi dari bahan bakar,yang disebut dengan sistem aliran bahan bakar.
Aliran bahan bakar ini banyak sekali macam-macamnya tetapi pada intinya sistem
ini akan menghisap bahanbakar dari tangki dan di sirkulasikan atau dialirkan
kesistem melalui komponen-komponen sampai masuk kedalam ruang bakar yang
nantinya akan dilakukan proses pembakaran dan menghasilkan sebuah tenaga.
Adalah suatu Kelengkapan mesin diesel yang
mempunyai tugas untuk menghisap
bahan bakar dari dalam tangki bahan bakar dan menekan bahan bakar solar tersebut menuju nozzle pengabut, serta membagi bahan bakar tersebut ke setiap
silinder / ruang bakar mesin sesuai dengan urutan penyemprotan ( Firing Order )
dari mesin yang bersangkutan.pompa bahan bakar ini memiliki tekanan standart, dan
tekanan dari masing-masing pengeluaaran adalah sama.
Pompa Injeksi tipe sebaris mempunyai Cam dan
Plunger yang jumlahnya sama dengan jumlah silinder pada mesin diesel. Cam
menggerakan plunger sesuai dengan urutan pengapian ( Firing Order ) dari mesin
diesel
Berdasarkan pemakaianya menurut kecepatan
putaran mesin, maka pompa injeksi bahan bakar ( Fuel Injection Pump ) untuk
motor diesel dapat dibagi menjadi :
1.
Pompa Injeksi bahan bakar dengan system
pengaturan mekanik
2.
Pompa Injeksi bahan bakar system Vacum
Prinsip
kerja
Injection
pump
mendorong bahan bakar menuju Injection
Nozzle dengan tekanan dan dilengkapi dengan sebuah mekanisme untuk menambah
dan mengurangi jumlah bahan bakar yang menuju nozzle. Plunger di dorong ke atas oleh camshaft dan dikembalikan
oleh Plunger Spring. Plunger bergerak
ke atas dank e bawah di dalam Plunger
barrel dan pada jarak stroke yang telah ditetapkan guna mensuplai bahan
bakar dengan tekanan. Dengan naik dan turunya Plunger berarti akan membuka dan
menutup section dan discharge port sehingga mengatur
banyaknya injeksi bahan bakar. Dan pengaturan pergerakan naik turun plunger
diatur oleh governor.
Governor yang terpasang pada pompa injeksi
digunakan untuk mengatur kecepatan mesin. Kecepatan mesin ini sebanding dengan
mengalirnya bahan bakar ke dalam silinder ruang bakar
Pada governor mekanik, pengaturan injeksi bahan
bakarnya sesuai dengan kerja governor yang bekerja berdasarkan gaya
sentrifugal. Plunger dari pompa injeksi berputar oleh gerakan dari batang
gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ), dengan demikian mengatur jumlah
bahan bakar yang diinjeksikan ke dalam silinder.
Control Rod dihubungkan ke governor melalui
floating lever. Bila putaran mesin naik, batang gerigi pengatur bahan bakar
bergerak mengurangi jumlah bahan bakar yang di injeksikan. Bila putaran mesin
turun, batang gerigi pengatur bahan bakar ( Control Rod ) bergerak menambah
bahan bakar yang di injeksikan. Dengan demikian governor adalah suatu mekanisme
untuk lever ratio dari floating lever.
Jika mesin berputar idling, gaya sentrifugal
dari bobot Flyweight adalah kecil. Jika gaya sentrifugal ini tidak cukup besar
untuk mengatasi tahanan dari batang gerigi pengatur bahan bakar ( control Rod )
mesin dapat.
Elemen
pompa dan cara kerja kerja.
1
Plunger
Pompa injeksi sebaris banyak digunakan
untuk mesin diesel yang bertenaga besar, karena pompa injeksi ini mempunyai
kelebihan bahwa tiap elemen pompa melayani satu silinder mesin. Elemen pompa
yang terdiri dari plunyer (plunger) dan silinder (barrel) yang keduanya sangat
presisi, sehingga celah antara plunyer dan silindernya sekitar 1/1000 mm.
Ketelitian i ni cukup baik untuk menahan tekanan tinggi saat injeksi,walaupun
pada putaran rendah. Sebuah alur diagonal yang disebut alur pengontrol (
control groove), adalah bagian dari plunyer yang dipotong pada bagian atas.
Alur ini berhubungan dengan bagian atas plunyer oleh sebuah lubang. Bahan bakar
yang dikirimkan oleh pompa pemindah masuk ke pompa injeksi dengan tekanan
rendah. Plunyer bergerak turun naik dengan putaran poros nok pompa injeksi.Gerakan
bolak-balik ini sesuai dengan cara kerja sebagai berikut.
Posisi
plunger menetukan variasi besarnya penyaluran
bahan bakar. Berikut beberapa posisi
dari plunger :
1. Tidak ada penyaluran bahan bakar
Ketika plunger bergerak
ke atas, pinggir atas plunger terbuka
terhadap lubang barel (barrel port) hingga control helix membuka
lubang barel. Akibatnya tekanan tidak
terjadi
di dalam ruang tekanan, karenanya tidak ada bahan bakar
yang dapat disalurkan.
2. Penyaluran bahan bakar sebagian
Ketika plunger bergerak ke atas, plunger menutup lubang dan akan memulai menjalankan
bahan bakar dari lubang
yang ada dalam posisi tertutup, tetapi penyaluran terhenti
dengan terbukanya lubang barel oleh control helix sesaat kemudian. Gerakan plunger
pada periode penyaluran bahan
bakar inilah yang disebut “langkah efektif”.
3. Penyaluran bahan bakar secara
maksimal
Penyaluran
bahan bakar maksimum akan tercapai saat plunger sampai pada langkah efektif maksimum.
![]() |
Gambar 3.30. Proses kerja elemen pompa
injeksi sebaris
Keterangan:
1= Plunyer 6=
Sleeve pengontrol plunyer
2= Silinder (barrel) 7= Pinion pengontrol plunyer
3= Alur pengontrol 8= Plunger driving
face
4= Lubang masuk elemen 9= Batang pengatur (control
rack)
5= Katup penyalur
![]() |
Gambar 3.31 .
plunger
![]() |
Gambar 3.32 . Cara kerja elemen pompa injeksi
sebaris
(a) Pada saat plunyer berada pada
titik terbawah, bahan bakar mengalir melalui lubang masuk ( feed hole) pada silinder ke ruang
penyalur (delivery chamber) di atas plunyer.
(b) Pada saat poros nok pada
pompa injeksi berputar dan menyentuh
tappet roller maka plunyer bergerak ke atas. Apabila permukaan atas plunyer bertemu dengan bibir atas
lubang masuk maka bahan bakar mulai tertekan dan mengalir keluar pompa melalui pipa tekanan tinggi ke injector.
(c) Plunyer tetap bergerak ke
atas, tetapi pada saat bibir atas control
groove bertemu dengan bibir bawah lubang masuk, maka penyaluran bahan
bakar terhenti.
(d) Gerakan pluyer ke atas
selanjutnya menyebabkan bahan bakar yang tertinggal dalam ruang penyaluran
masuk melalui lubang pada permukaan atas plunyer dan mengalir ke lubang masuk menuju ruang isap,
sehingga tidak ada lagi bahan bakar yang disalurkan.
Ukuran elemen pompa dapat dilihat pada
gambar 24. Tinggi pengangkatan nok adalah 8 mm, sehingga gerakan plunyer naik
turun juga sebesar 8 mm. Pada saat plunyer pada posisi terbawah, plunyer
menutup lubang masuk kira-kira 1,1 mm dari besar diameter lubang masuk sebesar 3 mm. Dengan demikian plunyer
baru akan menekan setelah bergerak ke atas kira-kira 1,9 mm. Langkah ini
disebut “prestroke” dan pengaturannya dapat dilakukan dengan menyetel baut pada
tappet roller. Prestroke ini berkaitan dengan saat injeksi (injection timing) bahan bakar keluar pompa.
Gambar 3.33. Ukuran pada elemen pompa
Delivery valve

Delivery valve atau
katup penyalur berfungsi untuk menahan bahan bakar agar tidak mengalir kembali
ketika plunger bergerak turun.selain itu tugas dari delivery valve adalah
mencegah tetesan bahan bakar pada akhir langkah penginjeksian, dengan cara
menghisap kembali sisa bahan bakar yang ada pada injektor.![]() |
|||
![]() |
|||
Gambar 3.35. Delivery valve
Bahan
bakar yang terkompresikan oleh tekanan tinggi oleh plunger mendorong delivery
valve ke atas dan bahan bakar menyembur keluar. Segera setelah bahan bakar
terkompresikan dengan sempurna, delivery valve akan kembali ke posisi semula
karena dorongan dari valve spring untuk menutup lubang bahan bakar (fuel
Passage), dengan demikian dapat mencegah kembalinya bahan bakar
Delivery valve bergerak turun sampai permukaan
valve seat ditahan dengan kuat. Selama langkah ini bahan bakar ditarik kembali
ke injection pipe, seketika itu juga menurunkan residual pressure antara
delivery valve dan nozzle. Penarikan tersebut memperbaiki akhir peninjeksian
dan sekaligus mencegah menetesnya bahan bakar setelah penginjeksian.
![]() |
Gambar 3.36. Delivery valve
Jumlah pengiriman bahan
bakar dari pompa diatur oleh governor sesuai dengan kebutuhan mesin. Governor mengatur
gerakan control rack yang berkaitan
dengan control pinion yang diikatkan
pada control sleeve. Control sleeve ini berputar bebas terhadap silinder.
Bagian bawah plunyer (flens) berkaitan
dengan bagian bawah control sleeve. Jumlah bahan bakar yang dikirim tergantung
pada posisi plunyer dan perubahan besarnya langkah efektif . Langkah efektif
adalah langkah plunyer dimulai dari tertutupnya lubang masuk oleh plunyer
sampai control groove bertemu dengan lubang masuk. Langkah efektif akan berubah
sesuai dengan posisi plunyer dan jumlah bahan bakar yang diinjeksikan sesuai
dengan besarnya langkah efektif.
Gambar 334. Pengontrolan jumlah bahan bakar
yang diinjeksikan
Langkah efektif plunyer berubah
apabila plunyer berputar dari governor oleh tenaga dari governor – batang
pengontrol – pinion pengontrol kopntrol sleave-plunyer (melalui flens penggerak
plunyer.
Langkah efektif adalah gerakan
dari titik sebelah penutup lubahng pemberi sampai alur pengontrol bertemu
dengan lunang pemberi.. jadi, langkah efektif akan berubah sesuai dengan posisi
plunyer dan jumlah bahan bakar yang disemprotkan sesui dengan besarnya langkah
efektif.
3.2.2
Pompa injeksi in-line dengan
governor mekanik
Governor sentrifugal digunakan
terutama pada motor Diesel ukuran besar. Governor ini dipasang pada pompa
injeksi jenis inline.
Di dalam pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis :
a. Governor sentrifugal jenis RQ/RQV
b. Governor sentrifugal jenis RS/RSV
Di dalam pelaksanaan, governor sentrifugal dibagi dalam dua jenis :
a. Governor sentrifugal jenis RQ/RQV
b. Governor sentrifugal jenis RS/RSV
A. Governor sentrifugal jenis RQ
Governor jenis RQ adalah salah satu dari governor mekanik dimana governor ini hanya dapat meregulasi atau mengatur putaran mesin diesel pada putaran idle dan putaran maksimum.
Governor jenis RQ adalah salah satu dari governor mekanik dimana governor ini hanya dapat meregulasi atau mengatur putaran mesin diesel pada putaran idle dan putaran maksimum.
1. Nama Bagian – Bagian Utama

Gambar 3.08.Governor mekanik tipe RQ
2. Cara Kerja Governor
Sentrifugal Jenis RQ
Gambar 3.09.Governor posisi start
Ø
Batang
pengatur ditekan lebih dari maksimum (posisi start),
Plunyer diputar maksimum, langkah efektif paling besar .
Dengan demikian volume penyemprotan menjadi paling banyak. Sehingga mesin akan muudah dihidupkan,dan Bobot sentrifugal membuka sesuai dengan putaran mesin yang terjadi.
Plunyer diputar maksimum, langkah efektif paling besar .
Dengan demikian volume penyemprotan menjadi paling banyak. Sehingga mesin akan muudah dihidupkan,dan Bobot sentrifugal membuka sesuai dengan putaran mesin yang terjadi.
b). Posisi putaran idle
![]() |
Gambar
3.10.Governor posisi idle
Ø
Setelah
mesin hidup pedal gas dilepas, batang pengatur kembali ke posisi putaran idle.
Akibat dari tarikan sebuah pegas.
Plunyer diputar sedikit, volume penyemprotan juga sedikit. Sehingga putaran mesin sesuai dengan jumlah bahan bakar yang disemprotkan.
Bobot sentrifugal membuka tergantung pada putaran mesin. Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka dan volume injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup dan volume injeksi diperbesar.
Plunyer diputar sedikit, volume penyemprotan juga sedikit. Sehingga putaran mesin sesuai dengan jumlah bahan bakar yang disemprotkan.
Bobot sentrifugal membuka tergantung pada putaran mesin. Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka dan volume injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup dan volume injeksi diperbesar.
Gambar
3.11.Governor pada posisi putaran menengah
Ø
Pada
putaran menengah posisi batang pengatur hanya ditentukan oleh
injakan pedal gas,
Pedal gas sedikit ditekan, putaran mesin naik diatas putaran idle, bobot sentrifugal membuka bebas dari pegas pengatur putaran idle dan terletak pada pegas putaran maksimum.
Dengan demikian pada posisi putaran menengah governor tidak bekerja.
Pedal gas sedikit ditekan, putaran mesin naik diatas putaran idle, bobot sentrifugal membuka bebas dari pegas pengatur putaran idle dan terletak pada pegas putaran maksimum.
Dengan demikian pada posisi putaran menengah governor tidak bekerja.
d). Posisi putaran
maksimum
![]() |
Gambar.3.12. Governor RQ pada putaran
maksimal
Ø
Karena pedal gas ditekan pada posisi
maksimal maka Batang
pengatur pada posisi maksimum juga, putaran mesin juga maksimum. Bobot sentrifugal
membuka sesuai dengan putaran maksimum.
Apabila putaran mesin lebih tinggi dari putaran maksimum, bobot sentrifugal membuka penuh dengan melawan tiga buah pegas, maka batang pengatur tertarik ke arah stop sedikit dengan demikian pemakaian bahan bakar akan sedikit berkurang maka dari itu governor ini berfungsi untuk membatasi putaran maksimum.
Apabila putaran mesin lebih tinggi dari putaran maksimum, bobot sentrifugal membuka penuh dengan melawan tiga buah pegas, maka batang pengatur tertarik ke arah stop sedikit dengan demikian pemakaian bahan bakar akan sedikit berkurang maka dari itu governor ini berfungsi untuk membatasi putaran maksimum.
e). Pegas pengatur
governor jenis RQ
Gambar 3.13.Pegas pengatur
sentrifugal
Ø
Pada
governor jenis RQ pegas pengatur dipasang menjadi satu dengan bobot sentrifugal
Pegas pengatur terdiri dari 3 buah pegas yang berfungsi untuk mengatur putaran idle dan putaran maks.
- Pada putaran idle, pengaturan dilakukan oleh pegas bagian luar (pegas idle). Bobot sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka maksimum = 6 mm.
Pegas pengatur terdiri dari 3 buah pegas yang berfungsi untuk mengatur putaran idle dan putaran maks.
- Pada putaran idle, pengaturan dilakukan oleh pegas bagian luar (pegas idle). Bobot sentrifugal membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka tergantung dari putaran idle dan dapat membuka maksimum = 6 mm.
Pada pembatasan putaran maksimum, diatur oleh semua pegas, pengatur bobot sentrifugal membuka
maksimum = 5 mm dari posisi gambar B ( lihat gambar ).
B.
Governor Sentrifugal
Jenis RSV
Governor sentrifugal jenis RSV adalah salah satu governor yang dapat meregulasi setiap putaran mesin (putaran idle sampai putaran maksimum).Huruf V (verstell) berarti penyetel/pemindah.
Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat satu pegas tarik sebagai pengatur yang terpasang diluar bobot sentrifugal.
1. Nama bagian-bagian utama
Governor sentrifugal jenis RSV adalah salah satu governor yang dapat meregulasi setiap putaran mesin (putaran idle sampai putaran maksimum).Huruf V (verstell) berarti penyetel/pemindah.
Pada governor sentrifugal jenis RSV hanya terdapat satu pegas tarik sebagai pengatur yang terpasang diluar bobot sentrifugal.
1. Nama bagian-bagian utama
Gambar 3.14. Governor type RS
Keterangan:
1. Pegas start 7.
Tuas pengatur
2. Tuas penyetel 8. Bantalan antar
3. Tuas tarik 9. Bobot sentrifugal
4. Tuas antar 10. Tuas ayun
5. Pegas pengatur 11. Batang pengatur
6. Pegas tambahan ( idle )
2. Tuas penyetel 8. Bantalan antar
3. Tuas tarik 9. Bobot sentrifugal
4. Tuas antar 10. Tuas ayun
5. Pegas pengatur 11. Batang pengatur
6. Pegas tambahan ( idle )
Gambar 3.15.Governor RS posisi start
Pada saat mesin belum hidup, batang pengatur selalu pada posisi
start karena tarikan dari pegas start.
Dengan demikian mesin dapat lebih mudah dihidupkan walaupun tuas penyetel pada posisi idle.
Dengan demikian mesin dapat lebih mudah dihidupkan walaupun tuas penyetel pada posisi idle.
Gambar 3.16.Governor posisi idle
Tuas penyetel pada posisi putaran
idle. Pegas pengatur tertarik sedikit bobot sentrifugal membuka tergantung
putaran idle dan kekuatan pegas pengatur.
Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka, volume injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup volume injeksi diperbesar
Putaran mesin naik, bobot sentrifugal membuka, volume injeksi diperkecil.
Putaran mesin turun, bobot sentrifugal menutup volume injeksi diperbesar
Supaya putaran idle dapat stabil, maka untuk meregulasi
putaran dipasang pegas tambahan untuk putaran idle.
Gambar 3.17.Governor posisi putaran
menengah
Tuas penyetel pada posisi putaran
menengah, pegas pengatur tertarik kuat, batang pengatur bergerak kearah
maksimum, bobot sentrifugal masih sedikit terbuka. Dengan demikian volume
injeksi menjadi besar / banyak, putaran mesin naik.
Bobot sentrifugal membuka. Apabila gaya sentrifugal lebih besar dari kekuatan pegas.
Bobot sentrifugal membuka. Apabila gaya sentrifugal lebih besar dari kekuatan pegas.
Dengan demikian pengatur tertarik
kearah volume injeksi yang kecil / sedikit sampai terjadi keseimbangan antara
gaya sentrifugal dengan kekuatan pegas pengatur.
Gambar 3.18.Governor posisi putaran
maksimum
Tuas penyetel pada posisi maksimum
pegas pengatur tertarik penuh. Volume injeksi banyak putaran mesin tinggi dan
bobot sentrifugal membuka.
Putaran maksimum dapat tercapai apabila gaya sentrifugal sebanding dengan kekuatan pegas pengatur.
Putaran mesin bertambah naik bobot sentrifugal membuka tambah kuat batang pengatur tertarik kearah stop / sedikit.
Putaran maksimum dapat tercapai apabila gaya sentrifugal sebanding dengan kekuatan pegas pengatur.
Putaran mesin bertambah naik bobot sentrifugal membuka tambah kuat batang pengatur tertarik kearah stop / sedikit.
Keterangan :
secara umum governor mekanik mempunyai fungsi
yang sangat penting dalam pompa injeksi demi mengatur volume bahan bakar yang
akan diinjeksikan dan meregulasi atau mengatur putaran mesin agar tidak terjadi
kelebihan putaran,karena kita tahu bahwa semua komponen-komponen yang ada pada
kendaraan mempunyai batas kemampuan. Jadi agar komponen-komponen tersebut dapat
digunakan pada waktu yang lama maka kerja komponen itupun harus ada batasnya.
3.2.7
Injektor atau Nozzle
Injektor
adalah
komponen terakhir yang menerima tekanan bahan bakar / solar,tekanan yang
berasal dari elemen pompa akan dikeluarkan atau dikabutkan melalui komponen
ini.
Tekanan
dari bahan bakar akan msuk kedalam injektor dan melawan kekuatan pegas
injektor,ketika tekanan melebihi kekuatan pegas maka injektor akan terangkat
keatas,dengan demikian akan memberikan celah yang dapat meneruskan tekanan
solar yaitu antara injektor holder dan nozle(jarum nedle).dan bahan bakar bakar
yang mengalir melalui celah tersebut akan keluar melalui lubang injektor dengan
demikian akan terjadi suatu penyemprotan atau pengabutan bahan bakar.
Nozel Dan
Kelengkapannya
Gambar 3.37. injektor
KETERANGAN :
1. Mur pengunci 6. Pegas
2. Saluran balik 7. Pasak penekan
3. Wasier 8. Plat antar
4. Rumah nozel 9. Nozel
5. Plat penyetel 10. Rumah penahan nozel
Gambar 3.37. injektorKETERANGAN :
1. Mur pengunci 6. Pegas
2. Saluran balik 7. Pasak penekan
3. Wasier 8. Plat antar
4. Rumah nozel 9. Nozel
5. Plat penyetel 10. Rumah penahan nozel
3.6.1 Macam-macam nozzle atau injector
A. Nozel
Untuk Injeksi Tidak Langsung
Gambar 3.38.Nozle jenis pintel
Keterangan :
1. Batang penekan 5. Pasak
penyemprot
2. Badan nozel 6. Saluran masuk
3. Jarum nozel 7. Konis penekan
4. Lubang penyemprot 8. Langkah pasak
2. Badan nozel 6. Saluran masuk
3. Jarum nozel 7. Konis penekan
4. Lubang penyemprot 8. Langkah pasak
Bentuk Penyemprotan
![]() |
Gambar 3.39. Bentuk penyemprotan
Bentuk
penyemprotan harus sesuai dengan bentuk kamar / ruang bakar.
Tekanan pembukaan jarum nozel untuk injeksi tidak langsung adalah 100 – 150 bar.
Tekanan pembukaan jarum nozel untuk injeksi tidak langsung adalah 100 – 150 bar.
b. Nozel Jenis Throtel
Keterangan
:
a.
Tertutup
b.
Sedikit terbuka
c. Membuka penuh
Pada
nozel jenis throttel, jarum nozel mempunyai bentuk khusus. Dengan bentuk itu
terjadi penyemprotan awal (gambar b). Kalau jarum nozel membuka penuh, terjadi
penyemprotan utama (gambar c).
Dengan bentuk khusus ini kenaikan tekanan pembakaran dapat dibuat lebih halus dengan demikian mesin juga bersuara lebih halus.
Dengan bentuk khusus ini kenaikan tekanan pembakaran dapat dibuat lebih halus dengan demikian mesin juga bersuara lebih halus.
Gambar 3.41.nozel injeksi langsung
Keterangan
:
1. Badan nozel
2. Jarum nosel
3. Lubang penyemprot
4. Lubang kantong
5. Sudut lubang penyemprot
1. Badan nozel
2. Jarum nosel
3. Lubang penyemprot
4. Lubang kantong
5. Sudut lubang penyemprot
Gambar 3.42. Bentuk penyemprotan
Ujung jarum nozel berbentuk kerucut sebagai perapat dudukan nozel, injector jenis ini mempunyai satu atau banyak lubang, pada umumnya banyak lubang / multiple hole. Besar dan panjang lubang mempengaruhi bentuk penyemprotan.
Diameter lubang kurang lebih 0,2 mm. Tekanan pembukaan jarum nozel adalah antara 150 – 250 bar.
Pelindung
Panas Untuk Nozel
Pelindung panas untuk nozel jenis pintel dan throtel
Untuk menghindari terjadinya temperatur yang tinggi pada dasar nozel dan supaya nozel bisa tahan lama, maka diantar kepala silinder dan mur penahan nozel dipasang pelindung panas.
Fungsi : Dengan pelindung panas permukaan nozel yang menerima panas lebih kecil / sedikit
Pelindung panas untuk nozel jenis pintel dan throtel
Untuk menghindari terjadinya temperatur yang tinggi pada dasar nozel dan supaya nozel bisa tahan lama, maka diantar kepala silinder dan mur penahan nozel dipasang pelindung panas.
Fungsi : Dengan pelindung panas permukaan nozel yang menerima panas lebih kecil / sedikit
![]() |
Gambar 3.43.Pelindung panas nozel
Keterangan
:
1. Nozel
2. Mur penahan
3. Plat pelindung panas
4. Kepala silinder
1. Nozel
2. Mur penahan
3. Plat pelindung panas
4. Kepala silinder






















No comments:
Post a Comment